Wea, Missionira Dhesrina Viryanaluri (2024) PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MENIRAN – SAMBILOTO DENGAN ATAU TANPA VCO PADA Staphylococcus aureus. Other thesis, STIKES Panti Waluya Malang.
STIKESPW_Missionira_Halaman Depan.pdf - Published Version
Download (707kB)
STIKESPW_Missionira_BAB I.pdf - Published Version
Download (205kB)
STIKESPW_Missionira_BAB II.pdf - Published Version
Download (306kB)
STIKESPW_Missionira_BAB III.pdf - Published Version
Download (287kB)
STIKESPW_Missionira_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (279kB) | Request a copy
STIKESPW_Missionira_BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (195kB) | Request a copy
STIKESPW_Missionira_Dapus.pdf - Published Version
Download (214kB)
STIKESPW_Missionira_Lampiran.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (502kB) | Request a copy
Abstract
Latar Belakang: Pencegahan resistensi antibiotik, salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan alam seperti tanaman sebagai agen antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak Meniran –
Sambiloto dengan atau tanpa VCO. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO pada S. aureus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni (True-Experimental Research) dengan bentuk desain Post-test Only Control Group. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode sumuran dengan sampel berupa ekstrak Meniran – Sambiloto dan ekstrak Meniran – Sambiloto dengan VCO, untuk kontrol positif menggunakan antibiotik Klindamisin, serta kontrol negatif menggunakan DMSO. Data hasil pengukuran zona hambat dianalisa dengan Uji Wilcoxon menggunakan IBM SPSS Statistics 26. Hasil: Ratarata diameter zona hambat yang terbentuk dari sampel Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO berturut-turut sebesar 4,05 mm dan 1,05 mm dengan kategori lemah, kontrol positif antibiotik Klindamisin sebesar 10,34 mm dengan kategori kuat, dan kontrol negatif DMSO sebesar 0 mm tidak ada zona hambat. Hasil Uji Mann-Whitney menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,021 < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter zona hambat antara Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO. Kesimpulan: Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO memiliki aktivitas antibakteri dengan menghambat pertumbuhan S. aureus, dimana Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan VCO memiliki aktivitas antibakteri lebih besar.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1: apt. Sugiyanto, S.Si., M.Farm Pembimbing 2: Venny Kurnia Andika, S.Si., M.Biotech |
Uncontrolled Keywords: | antibakteri, meniran, sambiloto, Virgin Coconut Oil, S. aureus |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | 2024 S1 FARMASI |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 05:03 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 05:03 |
URI: | https://repository.stikespantiwaluya.ac.id/id/eprint/358 |