ASUHAN KEPERAWATAN PADA BALITA BRONKOPNEUMONIA DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN

ABSTRAK
Thola, Sylvia Maharani. 2024. Asuhan Keperawatan Pada Balita Bronkopneumonia Dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di Rumah
Sakit Panti Waluya Malang. Karya Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti
Waluya Sawahan Malang. Pembimbing: (1) Anatasia Sri Sulartri, MAN
(2) Emy Sutiyarsih, Skep., Ns., M. Kes
Balita merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan dan
perkembangan dimana organ-organ tubuhnya belum berfungsi secara optimal sehingga
lebih rentan terhadap penyakit. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan yang
rentan terhadap penyakit ada pada anak usia toddler dan pra sekolah (1-5 tahun) yaitu
penyakit bronkopneumonia. Bronkopneumonia adalah penyakit yang ada pada saluran
pernapasan. Penyebab penyakit ini adalah adanya peradangan di daerah bronkus yang
memicu terjadinya produksi eksudat mukopurulen dan menyebabkan sumbatan pada
saluran pernapasan, sehingga terjadi masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak
efektif yaitu ketidakmampuan membersihkan sekret atau obsturksi jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas tetep paten. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan
keperawatan pada balita bronkopneumonia dengan masalah keperawatan bersihan
jalan nafas tidak efektif di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus
terhadap 2 klien bronkopnemonia dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas
tidak efektif pada bulan maret 2023. Hasil pengkajian didapatkan kedua klien batuk
berdahak namun sputum tidak bisa keluar, sesak, dan adanya bunyi nafas tambahan
ronkhi. Pada kedua klien dilakukan penatalaksanaan bersihan jalan nafas tidak efektif
dengan menggunakan teknik kolaborasi terapi farmakologi dan non farmakologi yaitu
berupa teknik fisioterapi dada. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari
pada kedua klien, klien mampu beradaptasi dengan masalaah bersihan jalan nafas tidak
efektif ditunjukkan saat evaluasi klien 1 An. H dengan hasil sputum bisa keluar, klien
tidak sesak, dan bunyi nafas tambahan hilang sedangkan pada klien 2 An. R dengan
hasil sputum bisa keluar, klien tida sesak, dan bunyi nafas tambahan hilang. Penerapan
manajemen nonfarmakologi fisioterapi dada dapat dikembangakan dalam memberikan
asuhan keperawatan menyesuaikan dengan karakteristik klien yang mengalami
masalah bersihan jalan nafas tidak efektif khususnya pada klien bronkopneumonia.
Kata kunci : Balita, Bronkopneumonia, Bersihan Jalan Nafas Tidak Efekti