ANALISIS EFEKTIVITAS KOMBINASI DUAL THERAPY DAN TRIPLE THERAPY OBAT ORAL ANTIDIABETES PADA PASIEN LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT “X” KOTA BATU

ABSTRAK
Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit kronis dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Jumlah kasusnya terus meningkat, termasuk di Indonesia. Diabetes Melitus tipe 2 adalah yang paling umum, disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang kurang. Penanganannya meliputi perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Metformin menjadi terapi lini pertama, namun sering dikombinasikan dengan obat lain seperti sulfonilurea atau acarbose untuk kontrol gula darah optimal. Pasien dengan HbA1c >9% tanpa gejala metabolik berat dapat dipertimbangkan terapi kombinasi dua atau tiga obat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kombinasi dual therapy dan triple therapy obat oral antidiabetes pada pasien lansia DM tipe II di Rumah Sakit “X” Kota Batu. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain penelitian cross-sectional, pengambilan sampel secara restropektif, dengan menggunakan data rekam medis pasien rawat jalan. Jumlah sampel yang digunakan 68 sampel. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis Independent Samples T-Test. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dual therapy dan triple therapy berdasarkan nilai gula darah sesaat (p-value: 0,144). Penurunan rata-rata gula darah sesaat (GDS) pada kelompok triple therapy lebih tinggi, yaitu sebesar 43,67 mg/dL, dibandingkan dengan kelompok dual therapy yang hanya sebesar 1,05 mg/dL. Kesimpulan: Penggunaan dual therapy dan triple therapy obat oral antidiabetes memiliki efektivitas yang sama.

Kata Kunci: Diabetes Melitus, Efektifitas, Dual Therapy, Triple Therapy, Lansia.

ABSTRACT
Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease characterized by high blood glucose levels due to impaired insulin production or action. The number of cases continues to rise globally, including in Indonesia. Type 2 Diabetes Mellitus is the most common type, caused by insulin resistance or insufficient insulin production. Management includes lifestyle modifications and medications. Metformin is the first-line therapy but is often combined with other drugs such as sulfonylureas or acarbose to achieve optimal glycemic control. Patients with HbA1c >9% without severe metabolic symptoms may be considered for combination therapy using dual or triple oral antidiabetic agents. Objective: This study aimed to analyze the effectiveness of dual and triple oral antidiabetic therapy combinations in elderly patients with type 2 diabetes mellitus at “X” Hospital, Batu City. Methods: This study employed an observational design with a cross-sectional approach and retrospective sampling, utilizing outpatient medical record data. A total of 68 samples were included in the study, selected through purposive sampling. The collected data were analyzed using the Independent Samples T-Test. Result: There was no significant difference between the dual therapy and triple therapy groups based on random blood glucose levels (p-value: 0.144). The average reduction in random blood glucose (RBG) was greater in the triple therapy group, at 43.67 mg/dL, compared to only 1.05 mg/dL in the dual therapy group. Conclusion: The use of dual and triple oral antidiabetic therapy demonstrates comparable effectiveness.
Keywords: Diabetes, Effectiveness, Dual Therapy, Triple Therapy, Elderly