ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT LANZOPRAZOLE DAN RANITIDIN PADA PASIEN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) BERDASARKAN LAMA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT “ X “ KOTA BATU PERIODE JANUARI 2020 – DESEMBER 2023

Latar belakang: Gangguan saluran cerna yang sering dialami masyarakat di era modern ini adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup penderitanya, tetapi juga menambah beban sistem kesehatan secara keseluruhan. GERD merupakan gangguan pencernaan akibat refluks isi lambung ke kerongkongan, yang menimbulkan gejala seperti muntah, regurgitasi, mual, nyeri ulu hati, odinofagia, dan disfagia. Penatalaksanaan terapi GERD umumnya menggunakan golongan PPI dan H2RA. Prevalensi GERD meningkat signifikan di berbagai belahan dunia, menandakan tingginya dampak penyakit ini bagi masyarakat, oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi yang optimal berdasarkan lama rawat inap pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas penggunaan obat Lansoprazole dan Ranitidin pada pasien GERD berdasarkan lama rawat inap di Rumah Sakit "X" Kota Batu. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 80 orang, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui signifikansi statistik. Hasil: Hasil uji menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (p-value = 0,000 < 0,05). Rata-rata lama rawat inap pasien yang mendapat Lansoprazole adalah 2,4 hari (rentang 1–6 hari), sedangkan kelompok Ranitidine 4,0 hari (rentang 2–10 hari). Kesimpulan: Lansoprazole lebih efektif dibandingkan Ranitidine dalam mempercepat pemulihan pasien GERD yang menjalani rawat inap, dilihat dari durasi rawat inap yang lebih singkat.
Kata kunci : GERD, Lansoprazole, Ranitidin, Rawat inap, Efektivitas