ANALISIS EFEKTIVITAS METHYLPREDNISOLONE INJEKSI DAN BUDESONIDE NEBULIZER PADA PENYAKIT ASMA BERDASARKAN NILAI FEV1 DI RUMAH SAKIT “X” BATU PERIODE JANUARI 2020 – DESEMBER 2024

Latar Blakang: Asma, yang juga dikenal sebagai inflamasi saluran nafas, dapat menyerang siapa saja. Metilprednisolon, obat golongan steroid dengan waktu kerja pendek, memiliki efek mineralokortikoid yang lebih sedikit, sedangkan Budesonide penggunaannya ditujukkan untuk mengendalikan respon inflamasi yang mendukung gejala asma. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sacara langsung tentang analisis efektifitas methylprednisolon injeksi dan busdesonide nebulizer pada `penyakit asma berdasarkan nilai FEV1 di rumah sakit “x” batu. Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, serta untuk penggunaan obat asmanya mengunakan analisis bivariat dengan uji Mann-Whtitney, pengambilan data menggunakan data sekunder (rekam medik) yang penggunaannya tertuju pada obat methlprednisolon injeksi dan budesonide nebulizer berdasarkan nilai FEV/FVC pada penyakit asma di rumah sakit "x" batu. Hasil : Nilai P-Value, dari perbandingan antara methylprednisolone injeksi dan budesonide nebulizer = 0,039 < 0,05, sedangkan selisih dari nilai FEV1 methylprednisolone injeksi 14,13; selisih dari nilai FEV1 budesonide nebulizer = 10,6; sehingga nilai selisih dari nilai FEV1 methylprednisolone injeksi lebih tinggi dari pada budesonide nebulizer Kesimpulan : Penggunaan Methylprednisolone Injeksi dan budesonide nebulizer pada penyakit asma berdasarkan nilai FEV1nya dikatakan terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan karena dilihat dari nilai P-Veluenya yaitu 0,039 lebih kecil dari 0,05.
Kata kunci : Efektivitas Kortikosteroid Methylprednisolon, Budesonide, Asma.