HUBUNGAN NYERI SENDI DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI DI DESA SEMPALWADAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULULAWANG

Latar Belakang : Lansia merupakan individu yang memasuki tahap akhir perkembangan manusia. Semakin bertambahnya usia, lansia akan mengalami penurunan fungsi terutama pada sistem muskuloskeletal dan mengakibatkan penyakit seperti Osteoastritis, Artritis Reumatoid dan Gout/Asam Urat yang dapat mengakibatkan nyeri sendi. Nyeri sendi yang sering terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan Activity of Daily Living.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan nyeri sendi dengan tingkat kemampuan Activity of Daily Living (ADL) pada lansia dengan nyeri sendi di Desa Sempalwadak wilayah kerja puskesmas Bululawang.
Metode : Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif korelasi menggunakan metode cross-sectional, sampel penelitian ini sejumlah 70 responden yang sudah memenuhi kriteria penelitian dengan menggunakan teknik total samping dan analisa data menggunakan uji rank spearman.
Hasil : Hasil uji rank spearman ada hubungan nyeri sendi dengan tingkat kemampuan Activity of Daily Living (ADL) pada lansia dengan nyeri sendi di Desa Sempalwadak wilayah kerja puskesmas Bululawang dengan hasil (p-value 0,000 < 0,05).
Kesimpulan : Ada hubungan signifikan antara nyeri sendi dengan tingkat kemampuan Activity of Daily Living (ADL). Semakin tinggi nyeri sendi makan semakin rendah tingkat kemampuan Activity of Daily Living (ADL).
Saran : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi responden dalam mengatasi nyeri sendi karena jika nyeri sendi tidak segera diatasi maka dapat mengakibatkan penurunan kemampuan Activity of Daily Living (ADL).

Kata kunci: nyeri sendi, Activity of Daily Living (ADL), lansia