HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI DESA SEMPAL WADAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULULAWANG

Fajariyah, Bekki Wildiana 2025.; Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Risiko Jatuh Pada Lansia di Desa Sempal Wadak Wilayah Kerja Puskesmas Bululawang. Skripsi; Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang. Pembimbing: Ns. Elizabeth Yun Yun Vinsur, M.Kep¹, Ns. Yafet Pradikatama Prihanto, S.Kep., M.Kep².
Lansia memiliki risiko Indeks massa tubuh (IMT) yang tidak normal, karena aktivitas fisiknya relatif menurun. Hal ini menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh, terutama di bagian perut dan pinggul, yang berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh dan kekuatan sendi, sehingga lansia memiliki risiko jatuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan risiko jatuh di Desa Sempal Wadak wilayah kerja Puskesmas Bululawang. Jenis penelitian kuantitatif korelasi dengan metode cross–sectional. Populasi penelitian ini lansia yang mengikuti prolanis di desa Sempal Wadak, diambil menggunakan purposive sampling didapatkan 94 responden. Kuesioner risiko jatuh menggunakan Morse Fall Scale dan pengukuran IMT pada lansia. Hasil penelitian didapatkan p value = 0.000 dengan sig α = 0.05 (0.000<0,05) yang berarti ada hubungan antara IMT dengan risiko jatuh, dimana koefisien korelasi 0.467 menunjukkan positif, maka semakin tinggi IMTnya semakin tinggi pula lansia mengalami risiko jatuh. Lansia perlu lebih memperhatikan pola hidupnya, terutama asupan nutrisi dan aktifitas fisik, karena kelebihan berat badan dan penurunan kekuatan otot sendi bisa berdampak langsung terhadap keseimbangan tubuh, yang meningkatkan risiko jatuh.

Kata kunci : IMT, Risiko Jatuh, Lansia