ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PETUGAS REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS BEBAN KERJA KESEHATAN (ABK-KES) DI PUSKESMAS CIPTOMULYO

Pendahuluan: Puskesmas Ciptomulyo menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan secara optimal akibat ketidakseimbangan antara beban kerja dan jumlah tenaga petugas rekam medis yang tersedia. Hanya terdapat dua petugas yang harus melayani sekitar 130 pasien setiap hari, ditambah tugas tambahan seperti menghadiri rapat, membimbing mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL),Input Laporan inform Consent, Laporan hypertensi, Input data manual ke E-pus, serta menangani gangguan sistem elektronik (e-Pus). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga petugas rekam medis berdasarkan beban kerja menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes). Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan langkah-langkah metode ABK-Kes, yaitu perhitungan Waktu Kerja Tersedia (WKT), Norma Waktu, Standar Beban Kerja (SBK), Faktor Tugas Penunjang (FTP), dan Standar Tugas Penunjang (STP). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan ideal tenaga rekam medis adalah sebanyak tiga orang, sedangkan jumlah yang tersedia hanya dua orang. Kegiatan pendaftaran loket memiliki SBK tertinggi yaitu 39.130,4 kegiatan per tahun dengan norma waktu 1,84 menit per kegiatan. Sebaliknya, kegiatan retensi memiliki SBK terendah yaitu 80.000 dengan norma waktu 0,9 menit. FTP tercatat sebesar 24% dan nilai STP sebesar 1,31. Pembahasan: Tingginya beban kerja disebabkan oleh kompleksitas tugas, keterbatasan SDM, serta belum optimalnya penerapan SOP dan kompetensi petugas. Diperlukan penambahan satu petugas rekam medis agar pelayanan tetap berjalan optimal dan mengurangi risiko kelelahan fisik.
Kata Kunci: Analisis Beban Kerja, Petugas Rekam Medis, ABK-Kes, Kebutuhan Tenaga, Puskesmas Ciptomulyo