Hubungan Antara Subjective Well-Being dengan Beban yang Dirasakan Caregiver Informal Lansia di Desa Gunungronggo Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang

ABSTRAK
Rahmasari, Devina. 2025. Hubungan Antara Subjective Well-Being dengan Beban yang Dirasakan
Caregiver Informal Lansia di Desa Gunungronggo Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten
Malang. Skripsi; Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Panti Waluya Malang. Pembimbing: Emy Sutiyarsih, S.Kep., Ns., M.Kes1, Anastasia Sri
Sulartri, MAN2.
Latar Belakang: Lansia berusia diatas 60 tahun mengalami penurunan fungsi fisik dan psikologis
sehingga membutuhkan caregiver informal dalam melakukan aktivitas sehari-hari (ADL). Peran
ini sering menimbulkan beban fisik, emosional, dan sosial, yang berdampak pada subjective well
being caregiver informal serta kualitas perawatan yang diberikan kepada lansia.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara subjective well-being dengan
beban yang dirasakan caregiver informal lansia di Desa Gunungronggo Wilayah Kerja Puskesmas
Tajinan.
Metode: Penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode cross-sectional, sampel dalam
penelitian ini yaitu 87 responden caregiver informal, menggunakan teknik stratified sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner ZBI untuk mengukur beban dan kombinasi
kuesioner SWLS & PANAS untuk mengukur subjective well-being. Analisa data menggunakan uji
statistik spearman rank.
Hasil: Terdapat hubungan antara subjective well-being dengan beban yang dirasakan caregiver
informal lansia di Desa Gunungronggo Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan. Dengan nilai p-value
0,000 (p < 0,01) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan arah korelasi negatif.
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang antar variabel,
dibuktikan dengan hasil uji korelasi spearman rank nilai r -0,506 dengan p-value 0,000 (p < 0,01).
Saran: Diperlukan pemberian edukasi tentang manajemen stres dan perawatan lansia kepada
caregiver informal, caregiver informal perlu meningkatkan mekanisme koping untuk mengelola
stres. Tenaga kesehatan disarankan memfasilitasi informasi dan sumber daya yang dibutuhkan
caregiver informal dalam merawat lansia.
Kata kunci: beban, caregiver, lansia, subjective well-being